LAPORAN HASIL DISKUSI
PEMBAGIAN PROGRAM DI SEKOLAH, MASIH PERLUKAH?
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Diskusi
Di zaman saat ini, penjurusan program studi di sekolah-sekolah masih marak dibicarakan di tengah-tengah masyarakat, ada diantara mereka pro akan adanya penjurusan tersebut namun tak banyak pula yang kontra akan hal tersebut. Selain itu, banyak masyarakat yang menanyakan mengenai manfaat dari penjurusan program studi di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, diskusi ini dilakukan.
b. Tujuan Diskusi
Diskusi ini diadakan bertujuan untuk membicarakan mengenai pembagian program di sekolah.
c. Topik atau Masalah Diskusi
Topik atau masalah diskusi yang dibahas pada diskusi ini adalah mengenai apakah pembagian program di sekolah masih perlu ataukah tidak.
d. Waktu dan Tempat Diskusi
Hari, tanggal : Jum’at, 1 Oktober 2010
Pukul :10.20
Tempat : Kelas XII IPA 3, SMAN 17 Makassar.
e. Pelaksanaan dan Peserta Diskusi
Moderator : M.Zhafran Darwis
Pemateri : St.Fildzah Nadhilah
Notulen : Hikmawati
Peserta : terlampir
Materi :terlampir
2. HASIL DISKUSI
a. Pokok-pokok Materi Sajian Diskusi
Banyak sekali pelajar SMA yang menentukan program studinya berdasarkan gengsi, teman, atau suara terbanyak di rumah mereka. Mereka tidak memilih atas dasar kemampuan diri mereka atau kegemaran suatu program.
b. Pertanyaan, Pendapat, Tanggapan yang disampaikan oleh oeserta Diskusi
- Reski Soraya beranggapan bahwa apapun yang dilakukan sekarang akan berdampak pada masa depan. Jadi, sebaiknya memilih yang terbaik untuk kita agar tidak menyesal di masa yang akan dating.
- M.Fajar Ramadhan beranggapan bahwa sebaiknya kita patut belajar dari Negara Jepang yang semenjak kecil life skillnya telah dilatih.
- Trysha Amandania menberikan pertanyaan “ apakah minat dan bakat berbanding lurus?”
- Siti Nur Qalbi menjawab bahwa minat berbanding lurus dengan bakat, karena ada penelitian yang menyebutkan bahwa yang mempengaruhi kesuksesan adalah semangat dan minat sementara bakat hanya mempengaruhi sebanyak 1%.
- Reski Soraya menjawab bahwa miat dan bakat memberikan hubungan timbale balik.
3. KESIMPULAN
Dalam pemilihan jurusan, sebaiknya siswa betul-betul memahami pilihannya dan konsisten atas pilihannya tersebut dan sebaiknya sesuai dengan bakat dan minat mereka, bukan berdasarkan atas gengsi, dan pilihan orang lain.
4. LAMPIRAN
LAMPIRAN 1.
MATERI DISKUSI.
Pembagian program di sekolah, masih perlukah?
Waktu di SMA dulu, seorang teman mengeluh begini “ah sial men gue gak dapat A lagi. Ayah dan ibuku pasti marah berat. Soalnya mereka maunya aku masuk program IPA . Kamu tahukan, aku paling gak suka apa yang namanya kimia, fisika dan biologi. Rasanya otakku gak mampu buat pelajaran itu”
Memang banyak sekali pelajar SMA yang menentukan program studinya berdasarkan gengsi, teman, atau suara terbanyak di rumah mereka. Mereka tidak memilih atas dasar kemampuan diri mereka atau kegemaran suatu program. Menurut teman saya tadi, orang tuanya menyuruhnya masuk program IPA karena program itu lebih menjanjikan masa depan. Padahal, menurutnya lagi, sepupunya yang lulus program IPA itu akhirnya memilih jurusan pariwisata.
Kedengarannya memang lucu jika seseorang yang tadinya mengikuti program IPA akhirnya masuk ke bidang pariwisat. Akan tetapi, itulah yang terjadi di masyarakat sekarang ini.
Pada dasarnya tujuan diadakannya system program di SMA itu baik. Namun, pada akhirnya hal yang baik ini mengundang banyak pertanyaan setelah melihat apa yang terjadi setelah siswa lulus. Mereka mendapat kebebasan dalam memilih jurusan di PT (Perguruan Tinggi) kesukaan mereka. Dengan demikian, para siswa yang sudah bosan dengan pelajaran pada program di SMA tidak akan memilih jurusan yang sesuai dengan program itu pada saat di PT.
Lantas, apakah sebetulnya maksud diadakannya program-program seperti itu? Adik saya, missalnya, sedang bingung harus memilih program apa yang cocok bagi dirinya. Sementara itu, banyak temannya hanya mengikuti saja apa adaanya tanpa sepenuhnya mengerti mengenai program yang dipilihnya.
Jadi, pokoknya yang aman adalah seperti teman saya itu, yang penting sekolah dan cari program yang cocok, kalau bias yang agak ‘elit’ sedangkan untuk kelanjutannya di PT nanti, itu urusan lain.
LAMPIRAN 2.
DAFTAR HADIR PESERTA DISKUSI
PEMBAGIAN PROGRAM DI SEKOLAH, MASIH PERLUKAH?
NO
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
TANDA TANGAN
|
1
|
Akbar Pratama
| ||
2
|
M.Desryadi Ilyas
| ||
3
|
Chandra Surya Kusuma
| ||
4
|
M. harly Kalma
| ||
5
|
Ayun Dwi Astuti
| ||
6
|
Dillah
| ||
7
|
Rifna Febraini Asnawi
| ||
8
|
Nurul Awalia Burhan
| ||
9
|
Afriliani Eka Putri
| ||
10
|
Farid Firdaus
| ||
11
|
Risca Alfina
| ||
12
|
Andi Ard Maidah
| ||
13
|
Arnita Sari
| ||
14
|
Chaidir Syahid
| ||
15
|
Reski Soraya
| ||
16
|
A.M. Nurfajrin Nasri
| ||
17
|
Rahmat Ali Akbar
| ||
18
|
Awaluddin Jamal
| ||
19
|
Sitti Nur Qalbi
| ||
20
|
Fahrizal A.Rahman Husain
| ||
21
|
Mirza Fadlullah
| ||
22
|
M.Fajar Ramadhan
| ||
23
|
Meutia Ikadwidjaja
| ||
24
|
Tuti Handayani
| ||
25
|
Trisya Amandania Putri
| ||
26
|
Amalia Hendar Pangestuti
| ||
27
|
Nurul Ramadhaniaty Putri
| ||
28
|
Maharani
| ||
29
|
Farid Suhaeli
| ||
30
|
Rastiti Chairunnisa
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar